Belajar adalah hal yang penting, terutama bagi anak-anak. Di fase ini, anak akan banyak mengenal hal baru dalam hidupnya. Namun problematikanya, banyak anak yang malas belajar dan orang tua memaksa. Paksaan ini tentunya untuk kebaikan si anak. Namun kadang anak menyikapinya sebagai hal yang negatif. Baca Juga : Membentuk Karakter Anak yang Suka Membantah.
Lantas, bagaimana edukasi anak agar mau belajar dengan rajin namun tanpa paksaan? Simak solusinya berikut.
Beri Anak untuk Melakukan Hobi
Anak-anak tentu sangat senang bermain. Jadi, ada saatnya orang tua harus memberikan waktu untuk anak bermain dan belajar. Banyak orangtua yang terobsesi anaknya untuk menjadi juara kelas dan sebagainya. Hal itu edukasi anak yang baik namun kurang baik pada anak. Beri anak kebebasan untuk melakukan hobinya.
Membuat Struktur Belajar yang Baik
Agar terpola situasi belajar yang baik, edukasi anak agar disiplin. Orangtua dan anak dapat membuat kesepakatan untuk jadwal belajar dan juga jadwal untuk bermain. Kunci utama dalam menerapkan hal ini adalah disiplin. Orang Tua juga harus memberikan contoh yang baik seperti tidak bermain gadget saat anak belajar.
Berikan Pujian untuk Anak
Setelah berhasil dalam sebuah ujian, berikan pujian kepada anak. Misalnya hasil ujiannya belum memuaskan, orang tua dapat memberikan motivasi. Jangan sesekali mengucilkan hasil ujian atau tes anak. Hal tersebut akan membuat anak tidak percaya diri. Pujian yang membangun adalah salah satu edukasi anak yang dapat merangsang semangatnya untuk belajar lebih giat.
Beri Terapi
Meski hal ini masih diperdebatkan, hal ini masih sangat relevan dilakukan. Saat tidur, Anda dapat mengatakan kepada anak agar rajin belajar dengan penuh semangat. Hal ini akan ditangkap ke alam bawah sadar.
Tidak Fokus ke Nilai
Setiap anak satu dengan yang lain memiliki skill yang berbeda. Orangtua jangan langsung memarahi anak jika mendapat nilai kurang baik. Justru edukasi anak agar fokus ke proses dalam belajar bukan untuk bagaimana nilai paling tinggi.
Inilah yang sudah membudaya pada anak-anak Kita, bahwa nilai adalah segalanya. Hal itulah yang membuat anak sangat takut mendapat nilai yang jelek.